PT Kawasaki Motor Indonesia didirikan pada tanggal 18 Februari 1994 dengan menelurkan motor bebek Kaze dan Ninja 150. Tapi sebelumnya Kawasaki sudah lebih hadir namun dengan nama lain yaitu Binter.
Binter sendiri kepanjangan dari Bintang Terang, salah satu perusahaan yang merebranding produk motor Kawasaki menjadi Binter. Salah satu model paling legendaris dari Binter yaitu Merzy 200. Salah satu motor dengan kubikasi dan tenaga yang paling besar saat itu.
Binter mulai merakit dan menjual motornya antar tahun 1980, Merzi 200 generasi pertama memakai mesin 200cc 4tak pengapian platina. Selang waktu tiga tahun Merzy dirombak di area tanki, pengapian CDI dan elektrik starter.
Selain Merzy, Binter juga menelurkan beberapa varian motornya seperti AR125, KE125, GTO 125, KH100 dan Joy untuk versi bebek.
Dari segi fitur dan teknologi Binter sudah melampaui kompetitornya, contohnya ya Merzy dengan CDI dan elektrik starter, Binter Joy bergenre bebek namun sudah CDI dan sok depan teleskopik, competitor masih menggunakan suspensi lengan ayun dan pengapian platina pada saat itu.
Unggul di teknologi dan fitur tidak membuat Binter berusia panjang. Pabrik ini tutup sekitar tahun 1985 alias hanya bertahan 5 tahun saja.
Diduga karena permainan “kotor” sang pemilik yaitu Eddy Tansil lah yang membuat pabrik perakitan ini tutup lebih awal.
Ada yang gak tau Eddy Tansil??? Beliau adalah buronan paling dicari sepanjang sejarah di Indonesia, bahkan hingga artikel ini ditulis keberadaan beliau belum ditemukan. Beberapa media mengabarkan beliau sudah dibunuh di Cina.
Terlepas dari isu politik dari sang pemilik tersebut, Binter bisa dibilang merupakan salah satu pionir pabrik perakitan yang memiliki merk sendiri meskipun merebrand merk yang sudah ada. Hal ini sebenarnya bukan hal baru karena di Malaysia, Kawasaki juga bekerjasama dengan pabrikan lokal menelurkan produk motor bernama Modenas.
Selang waktu 9 tahun akhirnya PT KMI mulai serius berjualan motor dengan label Kawasaki hingga saat ini. Mungkin ada yang gak kenal sama Ninja? Mustahil ya bro ,, , malah CBR ato GSX aja disebut Ninja karena saking melekatnya image motor Ninja besutan Kawasaki ini di benak masyarakat Indonesia.
Benang merahnya adalah semoga dari sejarah singkat Binter ini bisa membuat pabrikan motor lokal yang sudah ada seperti Viar, Diablo, dan lainnya bisa bertahan dari gempuran pabrikan motor Jepang. Meski berat karena brand image motor Jepang yang sudah lama melekat, namun dengan inovasi, promosi dan konsistensi siapa tahu jika yang diatas berkehendak pabrikan motor nasional tersebut bisa menguasai penjualan di Indonesia seperti halnya pabrikan motor Hero, TVS dan Bajaj yang laris manis di India.
Zaman SMA ada teman punya AR125, auto merasa paling ganteng 😬
teknologi melampaui jamannya itu motor mas
Wah baru tahu aku ternyata Edi Tansil ikut meramaikan dunia otomotif Indonesia
iya mas … titik awal kawasaki di indonesia ya gara2 pria 1 ini
Wah ternyata Eddy Tansil juga toh.
Baru tahu saya.
iya betul mas … coba kalo dia konsisten dan gak nakal mungkin udah jadi pabrikan motor yg disegani di Indonesia
Motor kawasaki pertama yang saya kenal AR 125 lek… Dulu seneng liatnya karena ada radiatornya… Padahal ga tau fungsinya…
wkwkwkwk .. temen kuliah ada yg punya one of a kind di parkiran kampus
Waah Thanks Edi, ujar owner Ninja
hahahah
wah ternyata yah
Wah ternyata Edi Tansil ini toh
Woh begitu toh sejarah awal Kawasaki Binter, suwun kang informasine
siap mase
ingetku cuman binter
binter itu rebrandingnya kawasaki mas hehe
Motor yg belum pernah ane miliki
Pengen krr
sama pak dosem
pengen ngoba….