Berita Balap dan Otomotif Terkini

Bandung – Jogja Naik Fazio “Cuma” 40rb, Serius Nih??


Teknologi yang ditanamkan pada Yamaha Fazio memang bikin geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, untuk menempuh Bandung-Jogja, Fazio besutan Dandi Malik ini hanya “minum” BBM sebesar Rp. 40.000,-. Dan yang lebih mencengangkan lagi, Fazio milik salah satu vloger kota Kembang kondisi sepeda motor tersebut sudah “dipermak” untuk mengikuti ajang Fazio Contest yang digelar di Ambarukmo Plaza Jogja, akhir pekan kemarin. Di ajang ini, Dandi ikut di 2 kategori, kategori Tipis-tipis dan Gaya Gue. Nah di kategori Gaya Gue inilah, vloger asal kota Kembang ini menyabet Juara 3.


Kepada Yamaha, Dandi Malik menjelaskan bahwa tidak ada yang berbeda saat dia mengendarai Fazio dari Bandung ke Jogja, gas poll seperti dirinya mengendarai sepeda motor pada umumnya. Dengan kecepatan rata-rata 70-80 KM/Jam, dirinya merasa nyaman mengendarai sepeda motor andalannya tersebut. “Ya kalau ridding biasa sih, kecepatan rata-rata 70-80 km/jam, dengan kecepatan rerata seperti itu saya juga merasa enjoy dan nyaman. Meski sebenarnya bisa aja saya geber dengan kecepatan yang lebih tinggi, tapi perjalanan Bandung-Jogja kemarin memag benar-benar saya nikmati.Jadi enjoy aja,” tutur Dandi. “Nah saya sendiri juga kaget nih, kok hanya keluarin uang Rp. 40.000,- untuk isi BBM, karena sebenarnya saya juga paham terkait teknologi hybrid yang disematkan pada Yamaha Fazio. Tapi setelah menggunakanya untuk jarak jauh, asli kaget banget. Ini gila, irit banget nih motor,” puji Dandi menambahkan. “Oh ya bro, saya saat ridding ke Jogja boncengan ya.. Jadi bisa dibayangin tuh betapa iritnya kalau saya hanya sendirian,”tukas Dandi yang juga seorang vloger ini.


Lantas mengapa konsumsi Yamaha Fazio begitu irit?
Mengusung teknologi Blue Core Hybrid terbaru, mesin Yamaha Fazzio diklaim ramah lingkungan, tapi tetap bertenaga. Berdasarkan data pabrikan, mesin Blue Core Hybrid ini berkapasitas 125 cc (124,86cc) 1-silinder SOHC. Menjanjikan tenaga maksimal 6,2 kW (8,3 dk) pada 6.500 rpm, kemudian torsi 10,6 Nm pada 4.500 rpm.
Hybrid yang dimaksud di mesin Yamaha Fazzio adalah, terdapatnya 2 sumber tenaga untuk mendorong performa motor khususnya pada putaran bawah.
Pertama tenaga dari mesin, dan kedua yang berasal dari Electric Power Assist Start. Efeknya, membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak.


Bagaimana cara kerjanya?
Sistem kerjanya, saat motor dalam kondisi mati, baterai listrik bisa berfungsi untuk menghidupkan mesin sepeda motor.
Kemudian setelah mesin menyala, daya baterai akan diisi atau di charge kembali oleh smart motor generator (SMG). Ini diatur oleh Starting Generator Control Unit (SGCU) di ECU.
Nah pada saat motor dijalankan, fitur electric power assist start yang bersumber dari daya baterai, secara otomatis memberikan bantuan power, untuk tarikan awal mesin selama 3 detik pertama.
“Kenapa di tiga detik awal? Karena pada saat itu membutuhkan daya yang lebih besar, butuh tenaga besar apalagi saat berboncengan, bawa barang, penumpang,” tutur Bill Gunawan, Chief DDS 3 PT YIMM dalam keterangannya. Dan semakin kecil beban mesin pada start awal, konsumsi BBM jadi jadi lebih sedikit, dan berbading lurus dengan berkurangnya emisi yang dihasilkan.
“Jadi pada tiga detik pertama dia bisa membantu untuk efisiensi bahan bakar. Di mana pada saat akselerasi di awal butuh tenaga lebih,” imbuhnya.


Selain itu, adanya fitur stop and start system, yang bisa membuat mesin motornya otomatis mati, ketika motor berhenti selama 5 detik. Ini juga diklaim bisa menambah efisiensi bahan bakar.


Nah ini sob, alasan mengapa Yamaha Fazio begitu irit…Penasaran mau coba iritnya Yamaha Fazio?

%d bloggers like this: